indonesia

Kamis, 19 Maret 2009

Konsumsi Alkohol Berlebih Sebabkan Sirosis Hati

SIROSIS hati atau pengerasan organ hati merupakan penyakit hati kronik yang dianggap dalam dunia kedokteran penyakit irreversible, ditandai dengan kerusakan pada jaringan hati.
’’Sirosis hati merupakan suatu komplikasi dari penyakit hati kronis yang menyebabkan hatinya mengeras. Karena banyaknya terbentuk jaringan ikat yang luas menggantikan sel-sel hati yang rusak dan pertumbuhan sel; hati yang tidak normal,’’ujar dr H Fuad bakry SpPD- KGEH.
Pria yang akrab disapa dokter Fuad ini mengatakan, penyebab sirosis hati beragam. Selain disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B adan C, juga diakibatkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Virus banyak taerdapat pada alkohol dan obat-obatan ang baersifatr toksik terhadap hati.
’’Penyebab lain dari penyakit ini adalah komplikasi dari penyakit metabolik. Penyakit seperti kencing manis,penyakit jaringan ikat atau autoimun,red) dan adanya gangguan imunologis,’’ bebernya.
Alkohol adalah suatu penyebab yang utama. Jika individu yang mengonsumsi alkohol setiap harinya paling sedikit dua gelas sehari akan menderita kerusakan hati dalam 15 tahun. Sementara jika sekarang minum alkohol tak terkendali, kerusakan itu akan terjadi lebih awal.
Menurut dr Fuad, gejala penyakit sirosis hati pada tahap awal tidak begitu menunjukan gejala khas. Namun yang tersering adalah si penderita merasa badan lemas, kurang nafsu makan, dan deman yang tidak terlalu tinggi atau hilang timbul.
Sedangkan gejala beratnya dari penyakit sirosis hati yaitu timbul kuning pada bagian putih mata berwarna dan kulit, timbul bengkak di kaki dan perut, ’’’Timbulnya penyakit kronis ini bisa bertahun-tahun, biasanya 5-10 tahun,’’jelasnya.
Perlu diketahui juga, terang dr Fuad, sirosis yang disebabkan oleh penyebab apa saja meningkatkan risiko kanker hati utama/ primer(hepatocellular carcinoma). Di Indonesia 80 persen penderita sirosis hati disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B dan C, kemudian baru diikuti oleh alkohol dan ketiga disebakan oleh penyakit kencing manis dan lain sebagainya.
’’Angka kejadian penyakit ini sama banyak antara pria dan wanita,’’ungkapnya.
Penyakit ini dapat dicegah dengan deteksi dini, yakni menghindari faktor risiko penyebab penyakit sirosis terutama penyakit hati kronis. Kemudian menghindari infeksi virus hepatitis B dan C. ’’Hepatitis B dan C ini dapat tertular lewat darah dan produk darah. Misalnya melalui jarum suntik, transfusi darah dan lainnya,’’jelasnya.
Dr Fuad menjelaskan, pencegahan kerusakan lebih jauh pada hati dapat dilakukan dengan cara antara lain mengkonsumsi suatu diet yang seimbang dan satu multivitamin setiap hari. Penderita dengan sirosis hati dengan penyerapan lemak dan vitamin-vitamin yang dapat larus yang terganggu mungkin memerlukan tambahan vitamin D dan K.
Pencegahan lainnya yaitu dengan menghindari obat-obata termasuk alkohol yang menyebabkan kerusakan hati, Hindari juga obat-obatan anti-peradangan nonsteroid atau anti rematik, nonsteroidal antiinflammatory drugs, dan basmi virus hepatitis B dan C dengan menggunakan obat-obatan anti virus.
’’Yang terpenting lakukan imunisasi penderita sirosis hati terhadap infeksi hepatitis A dab B untuk mencegah suatu kemunduran atau kemerosotan fungsi hati yang serius. Sekarang ini tidak ada vaksin-vaksin yang tersedia untuk imunisasi terhadap hepatitis C,’’pungkasnya.
Jika penderita sirosis hati sudah berat maka si penderita harus istirahat ditempat tidur samapai perbaikan ikterus, acites dan demam. Diet rendah protein. Bila proses tidak aktif , diperlukan diet tinggi kalori dan protein dengan jumlah yang sedang. Selain itu dapat mengatasi infeksi dengan antibiotik. Diusahakan memakai obat-obatan yang jelas tidak hepatoksik, memperbaiki keadaan gizi, bila perlu dengan pemberian asam amino esensial berantai cabang dan glukosa. ’’Terakhir dapat ddengan roboransia, vitamin B kompleks dan dilarang untuk makan dan minum bahan yang mengandung alkohol,’’pungkasnya.

Tidak ada komentar: