Israel-Hamas Hadiahi Obama Damai Gaza
Sehari menjelang inaugurasinya, Obama terlihat begitu menikmati suasana. Di tengah suhu hampir 0 derajat celsius, bersama keluarganya dan keluarga Wapres terpilih Joseph Biden, calon presiden pertama AS dari ras African-American itu menikmati suguhan musik dari konser bertema We Are One di tangga gedung Lincoln Memorial.Beberapa kali Obama menggeleng-gelengkan kepala, bahkan berdendang mengikuti nyanyian dari atas panggung. Saat musikus country Garth Brooks naik ke panggung dan menyanyikan American Pie dan Shout, istri Obama, Michelle, langsung “menembakkan tangannya” mengajak suaminya berdendang. Calon keluarga nomor satu AS itu semakin “panas” dengan menjinjitkan kakinya serta berjoget kecil saat Stevie Wonder membawakan Higher Ground. Kemeriahan itu makin menghangatkan barisan juta warga AS yang memadati Lincoln Memorial hingga
Saat menutup konser, dalam pidato di hadapan patung idolanya, Presiden Ke-16 AS Abraham Lincoln, Obama menyatakan, mengatasi problem bangsa akan memerlukan waktu dan jalan terjal serta panjang. “Saya berdiri di hadapan Anda dengan penuh keyakinan bahwa Amerika akan bisa mengatasi persoalan ini,” ujar Obama menebar optimisme.
Alumnus SDN Menteng 01 Jakarta itu mengungkapkan, seluruh warga AS dari berbagai latar belakang hanya meminta apa yang dijanjikan sebagai orang AS. “Yaitu, memperbaiki hidup dan melihat anak-anak kita mencapai lebih dari yang telah kita capai,” tegasnya disambut aplaus panjang.
Hari ini,
Hadiah Gaza
Suasana bahagia dan meriah di ibu
Serdadu
Di bagian lain, warga
Penghentian tembak-menembak secara tiba-tiba oleh kedua pihak yang bertikai itu sulit dibantah tidak terkait dengan pelantikan Obama.
Pejabat Kementerian Luar Negeri
Saat Obama disumpah di Gedung Capitol pada Selasa pukul 11.00 waktu Washington DC, di Israel Selasa malam pukul 19.00.
Dari Hamas, pemimpin dan Perdana Menteri Ismail Haniyeh mengklaim kemenangan mereka di Gaza. Dia menyatakan bahwa Hamas telah mencapai “Kemenangan dari Atas”. “Tuhan memberikan kemenangan bukan hanya untuk satu faksi, partai, atau wilayah, tapi untuk rakyat Palestina,” tegasnya.
Meski tidak menyebut faktor Obama, Haniyeh menyatakan akan menghentikan serangan selama seminggu agar Israel bisa menarik pasukannya dari Jalur Gaza.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menuturkan, negaranya tidak punya keinginan untuk menduduki Gaza. “Kami tidak ingin mengontrol Gaza dan ingin secepat mungkin meninggalkan Gaza,” ujarnya dalam makan malam bersama pemimpin dari Inggris, Prancis, Jerman, serta Spanyol kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar