indonesia

Senin, 23 Februari 2009

Polisi-Perampok Baku Tembak

Friday, 20 February 2009
Satu Polisi dan Satu Tersangka Tewas

KAYU AGUNG - Baku tembak terjadi antara polisi dan komplotan perampok di Dusun VI belakang Pasar Jahe, Muara Burnai II, Lempuing Jaya, Ogan Komering Ilir (OKI), kemarin (19/2). Satu anggota Buser Bripda Eko Yulianto tewas, tak lama kemudian gabungan Jatanras Satreskrim dan Intel berhasil memberondong satu tersangka Aswin (26) yang enggan menyerahkan diri hingga terkapar di sebuah kebun warga.

”Adanya anggota kami yang gugur, kami mewakili lembaga korps turut berduka cita. Kami juga bangga atas pengabdian dan keberanian tim untuk menumpas aksi kejahatan,” kata Direskrim Polda Sumsel Kombes Pol Artsianto Darmawan, kemarin.

Terhadap pelaku yang masih kabur, jajaran polda bersama polres setempat terus mengejar pelaku yang masih kabur. ”Kami sudah memerintahkan satu tim gabungan Reskrim, Intel, dan Brimob melakukan pengejaran terhadap dua TSK bernama Edi dan Nur,” tegas Direskrim yang langsung ikut meluncur ke TKP.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun koran ini di tempat kejadian, pada malam itu sebelum terjadi kontak senjata, anggota gabungan Intel dan Reskrim Polres OKI yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Yury Nurhidayat SIk mendapat informasi dari warga atau ada perampokan di rumah korban Rismono (35) pedagang kelontong di Dusun VI, Desa Muara Burnai II. Mendapat laporan tersebut, anggota Buser dan Intel Polres OKI yang berjumlah 12 orang langsung menuju ke lokasi rumah korban untuk melakukan patroli.

Ketika tim gabungan tersebut sampai di tempat kejadian menemukan tanda-tanda mencurigakan, ada tiga orang tak dikenal melakukan kegiatan dengan cara mencongkel pintu dan jendela rumah milik korban Rismono. Saat petugas melakukan pengintaian, pukul 03.00 WIB, salah seorang dari pelaku ada yang mematikan lampu teras rumah korban serta memecahkan neon lampu di bagian belakang rumah.

Karena merasa curiga akhirnya 12 anggota Buser dan Intel langsung merapat ke arah rumah korban Rismono dan langsung melakukan penyergapan. Saat petugas melakukan penyergapan, kemudian tiga pelaku perampokan itu langsung mengeluarkan senjata api dan memuntahkan peluru ke arah 12 anggota polisi.

Merasa diserang dengan tembakan, petugas berusaha membalas sehingga terjadi baku tembak. Karena kondisi malam gelap, akhirnya salah seorang anggota Buser Polres OKI terkena tembakan kawanan tersebut dan jatuh tersungkur dengan posisi tubuh tertelungkup berlumuran darah akibat terkena di bagian dada kanan dan paha kanan.

Saat itu kondisi korban Bripda Eko Yulianto tak sadarkan diri dan akhirnya dibawa ke rumah mantri di desa setempat. Namun belum sempat dilakukan perawatan, di tengah perjalanan, nyawa korban tak bisa diselamatkan dan kemudian langsung dibawa ke RSUD Kayu Agung.

Mengetahui korban Bripda Eko Yulianto terkena tembakan dan tergeletak sekitar 20 meter sebelah kiri rumah korban, Waka Polres OKI Kompol Rendra Salipu SIk langsung mengambil alih dan melakukan penyisiran ke arah belakang rumah.
Setelah melakukan penyisiran sekitar 200 meter dari belakang rumah korban Rismono, tepatnya di kebun karet milik warga, ternyata salah seorang tersangka Aswin (26) warga Desa Cahaya Maju, Kecamatan Lempuing, OKI masih berada di dalam kebun karet tersebut.

Saat itulah petugas berusaha memperingatkan tersangka agar menyerahkan diri. Peringatan petugas tak dihiraukan dan takut buruannya kabur petugas dengan terpaksa membrondong ke arah tersangka. Tersangka tersungkur dan tewas, dengan peluru menembus dada dan kepala.

Sejumlah warga yang ditemui koran ini mengaku takut dengan aksi baku tembak tersebut. ”Saya takut mau keluar rumah, khawatir terkena sasaran tembakan. Saya mendengar puluhan kali berondongan peluru, bahkan istri saya sampai terkencing-kencing,” aku warga bernama Sukadi (55) ini.

Setelah berhasil menembak mati tersangka Aswin, petugas kembali melakukan penyisiran terhadap dalang pelaku perampokan tersebut. Setelah dilakukan penyisiran akhirnya salah seorang dalang atau otak perampokan yang merupakan mata-mata tiga kawanan rampok tersebut atas nama Abas berhasil diringkus petugas saat berada di rumahnya yang tak jauh dari rumah korban Rismono.

Karena saat ditangkap berusaha melarikan diri maka terpaksa tersangka Abas yang sehari-harinya bekerja sebagai penjaga keamaman Rumah Makan Sederhana Muara Burnai II dilumpuhkan dengan timah panas sebanyak dua lubang pada bagian lutut kiri dan kanan.

Dari tangan perampok berhasil diamankan sebanyak dua buah sepeda motor, satu unit senpi rakitan beserta peluru aktif jenis FN sebanyak yang masih aktif sebanyak 4 butir, dua selongsong milik tersangka serta 1 butir proyektil, dua buah HP Nokia 2600.

Tak lama kejadian, baik mayat korban Bripda Eko Yulianto maupun tersangka Aswin langsung di bawa ke kamar mayat RSUD Kayu Agung. Sekitar pukul 11.00 WIB kemarin jenazah korban Bripda Eko Yulianto seusai disembahyangkan di Gedung Tansa Trisna Mapolres OKI Kayu Agung, langsung dibawa ke Desa SP I Sumber Hidup, Kecamatan Pedamaran Timur, OKI dan langsung dikebumikan di pekuburan desa setempat.

”Kawanan perampok tersebut juga pernah merampok korban bernama Yani di Jalan Lintas Timur Desa Muara Burnai II, Kecamatan Lempuing, OKI pada 3 November 2008 lalu sekitar pukul 16.00 WIB dan korban menderita kerugian uang tunai sebesar Rp110 juta,” tegas Artsianto.


Beri Nasihat agar Jaga Diri
Menurut Firma Yustiana (16), adik kandung korban Bripda Eko Yulianto, mengaku tidak ada firasat apapun menjelang kepergian korban. Namun, seminggu sebelumnya, korban pernah menemuinya sekaligus memberikan nasihat agar Firma rajin belajar dan menjaga diri baik-baik.

Dari situlah dia merasa curiga dan aneh dan tidak biasanya kakak kandungnya memberikan nasihat seperti itu. ”Saya heran mengapa kakak saya pesan begitu,” jelas siswa SMAN 3 Unggulan Kayu Agung kepada koran ini, mengenang.

Namun semua keanehan korban saat itu tak dihiraukan. Tiba-tiba, malam sebelum kejadian sekitar pukul 24.00 WIB dia terbangun dari tidur dan langsung ingat dengan korban. Tak lama terbangun dan teringat dengan perkataan korban seminggu lalu itu, kemudian Firma kembali tertidur.

Betapa terkejutnya menjelang pukul 05.00 WIB, dia mendapat telepon dari Bripda Sugiarto yang tak lain kawan sekamar kos dengan korban yang mengabarkan bahwa kakaknya telah meninggal dunia akibat terkena tembakan perampok.

”Mendapat kabar tersebut saya langsung menangis sejadi-jadinya. Karena merasa tidak percaya kalau kakak satu-satunya telah berpulang untuk selama-lamanya,” ujarnya.

Menurut Kasat Reskrim AKP Yury Nurhidayat SIk korban Eko Yulianto adalah sosok yang cerdas, rajin, dan cepat tanggap. ”Dia (korban) dalam leting (angkatan)-nya merupakan anggota yang terbaik,” ujarnya. (38)

Tidak ada komentar: